Sambal tumpang adalah masakan kuah
kental dengan aroma eksotis – yaitu aroma yang tercium dari tempe semangit
(tempe yang fermentasinya dilebihkan, tetapi belum busuk). Ini diimbangi dengan
aroma kencur dan irisan daun jeruk yang sungguh memukau. Bisa sangat pedas, di
dalamnya diisi tahu, tempe, dan kulit sapi kering (seperti yang dipakai untuk
krupuk kulit, tetapi belum digoreng). Bisa juga ditambahkan lemak dan urat
sapi, dan disebut sambal tumpang koyor. Versi modern juga sering ditambah ebi,
rebung, dan petai. Penggunaan ebi jelas ditujukan untuk “meredam” aroma tempe
semangit. Di masa lalu, sambal tumpang biasanya disajikan pada upacara siraman
mempelai perempuan menjelang pernikahan. Maknanya: agar berkat Allah temumpang
(tertumpang) bagi kedua mempelai dan semua orang yang menyelenggarakan hajatan.
Sambal Tumpang Solo (Klik disini untuk mengetahui cara membuatnya) |
Perlu kita ketahui bersama. Setidaknya,
terdapat dua daerah yang mengaku memiliki sambal tumpang sebagai kuliner
tradisional mereka; Kedua daerah itu adalah Solo (Jawa Tengah) dan Kediri (Jawa
Timur). Sebenarnya sambal tumpang-nya sama, hanya cara menyajikan-nya yang
berbeda. Di Kediri, sambal tumpang wajib
disiram di atas sayur-mayur rebus seperti yang umumnya dipakai untuk pecel.
Artinya, sambal tumpang di Kediri dipakai sebagai pilihan untuk mengganti
sambal kacang seperti umumnya dipakai untuk pecel. Sayur-mayur rebus-nya
komplet: kenikir, bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, kacang panjang,
bunga turi, tauge. Kadang-kadang masih ditambah jantung pisang. Sedangkan di
Solo, awalnya sambal tumpang tidak harus disiramkan di atas sayuran pecel. Bisa
langsung di atas nasi, atau di atas nasi dengan sedikit daun singkong rebus.
Sambal tumpang biasanya dimasak hari
ini untuk disajikan keesokan harinya, agar rasanya lebih intens. Beberapa
masakan Jawa memang memerlukan “penginapan” untuk mencapai citarasa yang tepat.
Di Klaten dan Sragen ada masakan mirip sambal tumpang yang dikenal dengan nama
lethok. Kuah lethok lebih kental, dan warnanya lebih pucat dibanding sambal
tumpang.
Rujukan : Detik Food dan Kitab Masakan (Gambar)
0 komentar:
Posting Komentar